Sunday, September 23, 2012

Siapakah Wirakramawardhana?

Kerajaan Majapahit yang mencapai masa keemasannya pada zaman Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada kehilangan rajanya. Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389. Maka ditentukanlah siapa raja selanjutnya penerus Hayam Wuruk. Hayam.
Wikramawardhana dalam Pararaton bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama. Nama aslinya adalah Raden Gagak Sali. Ibunya bernama Dyah Nertaja, adik Hayam Wuruk, yang menjabat sebagai Bhre Pajang. Sedangkan ayahnya bernama Raden Sumana yang menjabat sebagai Bhre Paguhan, bergelar Singhawardhana.

Permaisurinya, yaitu Kusumawardhani adalah putri Hayam Wuruk yang lahir dari Padukasori. Dalam Nagarakretagama (ditulis 1365), Kusumawardhani dan Wikramawardhana diberitakan sudah menikah. Padahal waktu itu Hayam Wuruk baru berusia 31 tahun. Maka, dapat dipastikan kalau kedua sepupu tersebut telah dijodohkan sejak kecil. 

Hayam Wuruk digantikan oleh putrananda Wikramawardhana, sedangkan Wirabhumi (Anak selir Hayam Wuruk)  memerintah Jawa Timur. Keadaan ini berarti perpecahan. Memang mula-mula tidak ada pertengkaran antara 2 keluarga itu, tetapi sesudah tahun 1399 keadaan pun berubah.

Yang menyebabkan perang saudara ini ialah karena dalam tahun 1399 itu, putra Wirakramawardhana, Hiang Wekas ing Suka si putra mahkota meninggal (Ibunya adalah Kusumawardhani adalah putri Hayam Wuruk, jadi haknya atas Seri Mahkota memang tidak dapat disangkal lagi). Dan karena ia meninggal, maka Wirabhumi merasa bertambah dekat dengan singgasana, karena dialah yang patutnya menjunjung mahkota. Oleh karena itu bernyala-nyalalah api perseteruan.

Maka selanjutnya terjadilah perang Paregreg yang terjadi dari tahun 1404 -1406. Yang meskipun karena perang ini Wirabhumi tewas, namun menciptakan Majapahit yang tidak lagi bersatu. Mulailah sedikit demi sedikit kekuasaan Majapahit kala itu terkikis.

Raja Wirakramawardhana sendiri memerintah dari tahun 1389 sampai 1429. Ia meninggal dan dikuburkan dalam pura Wisyesa di Bayalango. Candi Bayalango terletak di wilayah Tulungagung selatan. Candi Bayalango terbuat dari bata berbentuk teras bertingkat dua, di permukaan teras teratas terdapat arca dewi yang merupakan personifikasi kitab ajaran ke-Buddhaan Prajnaparamita, hanya saja kepala arca itu telah terpenggal. Pada batu umpaknya terpahat angka-angka yang menunjuk tahun 1291 S (1369 M). Menilik angka tahun yang dipahatkan pada abu umpaknya, maka pembangunan candi Bayalango sesuai dengan berita yang tercantum dalam Negarakertagama.

Nah, apasih arti dari Bhre atau Bra itu sendiri? Kita kan sering mendengar Bra Wijaya tuh, jadi artinya apa ya? Awalan Bra atau Bhre pada nama Brawijaya, mengandung arti Agung, suatu gelar kehormatan yang diberikan kepada seorang pemuda ksatria, pendiri (negara) kerajaan Majapahit bernama Raden Wijaya.   

Sumber : Buku GAJAH MADA - 1992 dan Wikipedia
Semoga Bermanfaat.

Related Posts

Siapakah Wirakramawardhana?
4/ 5
Oleh

Berikan komentar anda..