Wednesday, May 2, 2012

Sedikit Renungan Untuk Para Guru di Hari Pendidikan

   Selamat Hari Pendidikan Nasional.


   Di dalam memperingati HarDikNas hari ini, marilah kita tingkatkan kualitas pendidikan di negara kita ini. Meskipun negara kita masih berantakan dalam urusan pendidikan saat ini. Entahlah apa yang terjadi dengan negara Indonesia yang besar dan (seharusnya) makmur ini. 

   Hari Pendidikan Nasional sendiri diperingati pada tanggal 2 Mei, karena jasa-jasa yang telah diberikan K.H. Dewantara di dunia pendidikan Indonesia. K.H. Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama kecil R. Suwardi Suryaningrat. Ia juga yang memperkenalkan semboyan "ing ngarso sung tolodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani". 
    Indonesia adalah negara yang besar dan luas. Memang besar dan luasnya negara ini adalah sebuah kendala besar dalam segala hal. Dalam hal pendidikan utamanya. Masih banyak daerah-daerah yang belum terjankau oleh fasilitas yang memadai, sekolah yang bagus serta kualitas guru yang merata. Ditambah lagi banyaknya korupsi di dalam Dinas Pendidikan masing-masing daerah. Wahh... kalau dijelasin, gak cukup sehari-semalam kali ya!! 

   Namun, buat apa kita mengeluh tanpa berbuat. Sebuah pepatah Arab :"اصْلِح نَفْسكَ يَصْلحَ لكَ النَّاسَ ". Artinya, perbaikilah dirimu sendiri, maka orang lain akan menjadi baik karenamu. Maksudnya adalah, ketika kita berbuat sebuah kebaikan, maka orang-orang di sekitar kita akan mencontoh kita, minimal malu kalau melakukan kesalahan. Jadi biarkan saja kepala sekolah-kepala sekolah yang korup itu, biarkan saja pejabat-pejabat pendidikan yang korup itu. Cukuplah kita memperingati mereka dan jangan sampai terpengaruh perbuatan mereka. Karena banyak sekali saya temukan guru yang menjadi malas, asal-asalan mengajar, hanya karena kepala sekolah yang korup, hanya karena uang kesehatan yang belum turun.

   Marilah kita introspeksi diri kita sendiri dulu wahai para guru. Sebuah keikhlasan tidak perlu dibayar uang. Meskipun saya tahu betul betapa uang sangat penting. Niat baik pun tak akan berhasil tanpa uang. Mengajarlah dengan ikhlas, pasti Allah akan membalas dengan yang lebih baik.
    Rakyat Indonesia tidak lebih bodoh dari bangsa negara lain. Camkan itu di benak anak-anak Indonesia. Karena banyak sekali saya temukan anak-anak merasa rendah diri dibandingkan anak-anak negara lain, merasa orang Indonesia lebih bodoh dari negara lain. Kita wajib tahu, hal ini secara tidak langsung memberikan pengaruh besar dalam psikologi anak-anak tersebut.
   Indonesia negara hebat, ceritakanlah bagaimana putra-putri kita menang dalam berbagai ajang lomba internasional. Ceritakan bahwa Indonesia punya BJ. Habibie yang mampu menciptakan pesawat. Ceritakan tentang Soekarno, Moh. Hatta, R.A. Kartini, dll. yang namanya dijadikan jalan di negara lain. Ceritakanlah semua yang luar biasa dari negara kita. Mereka belum pantas mendengar hal-hal buruk negara ini.
   Berikan mereka cita-cita yang tinggi. Berikan harapan setinggi langit kepada mereka. Jangan takuti mereka akan kegagalan. Karena saya sendiri sering melihat, anak yang dapat nilai kecil dimarahi secara berlebihan. Namun apa yang tidak kita sadari? sebagian anak akan melakukan pelanggaran demi mendapatkan nilai bagus, dan tentu saja mereka merasa bahwa diri mereka bodoh. Memang ada sebagian anak yang kalau dimarahi secara berlebihan akan belajar lebih giat. Tapi itu hanya anak-anak dengan otak cerdas yang baik. Dan jumlahnya tidak lebih banyak dari yang otaknya pas-pasan. Berbesar hatilah.. Namanya juga belajar, belajar pasti salah, belajar pasti susah. Ajari mereka, berikan hasilnya pada mereka, agar mereka malu pada nilai mereka sendiri. Dengan cara seperti ini, mereka akan merasa dihargai. Tentu saja dengan kondisi dan situasi tertentu. Karena dalam beberapa kondisi tertentu, perlu rasanya memarahi dengan bobot yang sedikit berlebih. Jadilah guru yang cerdas!
    Apa yang saya tulis ini mungkin tak bisa banyak membantu anda dalam mengajar dan mendidik. Tapi yang harus kita ingat. Guru adalah "PENGAJAR DAN PENDIDIK" buakn hanya "PENGAJAR". Karena kalau hanya mengajar, tukang becak pun bisa mengajar.
   
Selamat Hari Pendidikan. Semoga Pendidikan Indonesia terus maju. Amin.

Related Posts

Sedikit Renungan Untuk Para Guru di Hari Pendidikan
4/ 5
Oleh

Berikan komentar anda..