Sunday, March 4, 2012

Sinjai dan Kenanganku

   Sinjai, sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan benar-benar memberikan memori indah kepada saya. Pada tahun 2004 lalu saya pernah berada di Sinjai selama setahun. Merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan, karena bisa mengetahui adat dan budaya daerah lain. Jujur saja ketika saya sampai di tanah Sulawesi, saya merasa agak lucu dengan cara bicara orang Sulawesi. Bicaranya cepat bangeettt..hehe.. Kemudian cara mereka mengucapkan huruf "N" di belakang. Misalnya "bensin" disebut "bensing", dsb..hehe..(jangan tersinggung ya sahabat-sahabatku..)
   Kabupaten Sinjai adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sinjai. Kabupaten yang mempunyai motto SINJAI BERSATU (Bersih, Elok, Rapih, Sehat, Aman, Tekun, Unggul) ini memiliki luas wilayah 819,96 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 250.000 jiwa.
   Salah satu yang terkenal di daerah ini adalah MINAS. Pada malam hari di saat bulan purnama, ketika harga ikan murah, saya beserta teman-teman biasanya suka pergi ke TPI. Disanalah biasanya saya menemukan Minas. Minas adalah minuman khas Sinjai yang sekarang mungkin sudah terkenal di Sulawesi. Waahh...saya betul-betul kangen dengan minuman ini. Awalnya saya kira minuman ini mengandung alkohol, tapi ternyata tidak. Dulu, minuman ini hanya bisa ditemui di TPI lappa.
   Pada awalnya minuman ini di produksi oleh ibu- ibu nelayan di sekitar tempat pelelangan ikan di kab. Sinjai sekitar tahun 2002 yg lalu dan di peruntukkan kepada nelayan sebagai minuman penyegar dan penghangat tubuh di kala melaut. Bahan dasar dari minuman ini adalah tape singkong,madu asli,dan telur ayam kampung serta tidak mengandung alkohol sehingga dapat memulihkan kembali stamina anda.
    Perkembangan pemasaran minuman ini cukup bisa memberi peluang usaha, karena hingga kini minas bukan hanya di kenal di masyarakat di Sinjai, akan tetapi sudah meluas ke daerah daerah tetangga lainnya. Minuman asli Sinjai ini tidak mengandung bahan pengawet dan dapat bertahan hingga dua sampai tiga hari. Sayangnya usaha minuman ini belum bisa dikembangkan ke industri yang lebih besar,karena lagi lagi terbentuk kepada persoalan klasik tentang modal usaha.
   Selain minas, yang saya selalu ingat adalah Taman Purbakala Gojeng. Taman ini adalah bekas peninggalan Belanda dan Jepang. Dari taman ini, kita bisa melihat Pulau Sembilan dan laut lepas, karena taman ini lebih tinggi dari daerah di sekitarnya. Bagus yaa..hehe..
   Jalan-jalan di kota ini pun sangat menyenangkan. Kota yang bersih dan sederhana waktu itu (karena kata teman saya sekarang sudah jadi kota). Yang tak terlupakan ketika saya ingin pulang meninggalkan kota ini, saya sempat berkeliling dengan berjalan kaki di malam hari sambil foto-foto. Akhirnya fotonya gak ada yang jadi karena kurang cahaya. :(
   Lalu ada pelabuhan Larea-rea yang ketika saya disana, pelabuahan itu baru saja jadi. Saya pernah memancing disana selama kira-kira seminggu berturut-turut ketika liburan, tapi jarang dapet..hiks.. Disekitar pelabuhan ini banyak kita temui hutan bakau.
   Di pelabuahan ini airnya masih sangat bersih. Ketika saya memancing di sana, banyak ikan lumba-lumba yang berkeliaran. Selain itu ikan tenggiri meloncat-loncat indah tanpa bisa saya pancing. Hehe..pengen lagi kesana. Kapan yah bisa ke sana lagi..next time..

Related Posts

Sinjai dan Kenanganku
4/ 5
Oleh

Berikan komentar anda..