Thursday, December 22, 2011

Apa sih E = mc2 ??

   Albert Einstein lahir di Jerman. Ketika Hitler berkuasa, sebagai orang yahudi. Ia kemudian pindah ke Amerika pada tahun 1935. Walaupun namanya menjadi simbol kejeniusan di bidang fisika, Einstein muda tergolong anak yang kesulitan menangkap pelajaran. Ia bahkan pernah berkata' "Saya sudah menyerah untuk merasakan kuliah di bangku kuliah." 
   Pada tahun 1952, Einstein pernah ditawari menjadi presinden Israel lho...namun tawaran itu ditolaknya karena merasa dirinya terlalu naif di bidang politik. Dia berkomentar "Rumus fisika dan matematika lebih menarik buatku daripada politik dan menjadi presiden. Politik adalah kehidupan sekarang dan jangka pendek, sedangkan rumus adalah sesuatu yang abadi." Saya juga pasti bilang begitu...hehe..



   Karya Einstein di bidang fisika memiliki pengaruh filsafat yang luar biasa. Teori relativitasnya menggeser pemikiran ruang dan waktu oleh Newton, Locke, dan Kant. Inti pemikiran Einstein adalah pada sifat kecepatan cahaya yang bersifat konstan/ tetap, walaupun sumber cahaya bergerak relatif terhadap pengamat. Contoh : Seseorang memegang lampu sorot, kemudian menyinari sebuah objek dengan kecepatan sekitar 3.108 m/detik. Demikian juga seseorang yang membawa lampu sorot itu sedang naik pesawat dengan kecepatan 600 km/jam. Cahaya yang terpancar dari pesawat itu juga tetap, yaitu sekitar 3.108 m/detik dan bukan 3.108 m/detik + 600 km/jam seperti pendapat fisikawan Newton.
   Implikasi dari teori relativitas Einstein ini adalah kesetaraan energi dengan massa benda yang terkenal dengan rumus E=mC2, dengan E = Energi, m = massa, dan C = celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan" yaitu kecepatan cahaya yang selalu konstan. Implikasi kedua adalah hukum yang menyatakan bahwa tidak ada materi yang mampu berjalan melebihi cahaya. Karena jika benda berjalan mencapai kecepatan cahaya, benda itu sudah berubah dari materi menjadi energi.
   Ada 2 konsekuensi penting pada filsafat dari teori relatifitas ini. Pertama, sesuai dengan relatifitas bahwa seseorang tidak dapat berbicara tentang sebuah peristiwa yang terjadi secara persis dengan pengamat lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kerangka ruang dan waktu dari masing-masing pengamat. 
   Contoh : Saya di planet Yupiter dan anda di Bumi (saya makhluk alien..hehe..). Saya mengamati anda dari planet Yupiter dengan teropong. Cahaya memerlukan 35 menit untuk menjangkau Bumi dari Yupiter. Jadi apa yang anda alam sekarang, berbeda dengan yang saya lihat dengan teropong...yang saya lihat di teropong, adalah apa yang anda kerjakan 35 menit yang lalu.
   Konsekuensi filosofis kedua adalah waktu dapat melambat jika dialami oleh materi yang berkecepatan tinggi. Hal ini yang disebut paradoks si kembar. Kembar A dan B umurnya sama, tetapi si A tinggal di bumi dan B pergi berjalan-jalan menggunakan pesawat luar angkasa dengan kecepatan mendekati cahaya. Ketika pulang menemui saudara kembarnya, tercatat si A telah menjalani waktu 20 tahun, tetapi si B baru mengalami waktu 10 tahun. Hal ini karena kerangka ruang dan waktu A dan B berbeda. Si B, kerangka ruangnya bergerak cepat, justru kerangka waktunya melambat.
   Pada tahun 1962, para fisikawan telah menguji kebenaran teori ini dengan melakukan eksperimen. Eksperimen dilakukan menggunakan dua buah jam yang memiliki tingkat akurasi sangat tinggi. Jam yang satu ditempatkan di permukaan bumi, sedangkan yang lain diletakkan di atas sebuah menara yang tinggi. Ternyata jam yang letaknya di permukaan bumi berjalan lebih lambat daripada jam di atas menara tinggi. Makanya, sebagian besar orang yang tinggal di pegunungan..umurnya lebih panjang lho....
   Waaahh...kalau jam di rumah saya, butuh berapa tahun ya sampai ketahuan kalau yang dilantai 2 lebih cepat daripada yang dilantai 1???
   Wahh..om Einstein hebat yah bisa berfikir sampai situ...kita yang zaman sekarang aja kalau ga baca buku..belom tentu bisa berfikir sampai situ...hehe...


Semoga bermanfaat..

Related Posts

Apa sih E = mc2 ??
4/ 5
Oleh

4 komentar

Anonymous
March 26, 2016 at 10:13 AM delete

Hehe mantap juga penjelasan sderhana nya mas... tapi tetap aja otak saya panas jika memikirkan mengapa bisa waktu melambat pada suatu bunda yg bergerak cepat? Bukankah waktu itu mengikat dan gak dapat ditawar2 ? Dalam artinya waktu berjalan tanpa ada yg mendikte nya....... hmmmm...

Dipikir2 tambah memet, ah biarlah jadi misteri hehe

Reply
avatar
September 3, 2016 at 11:09 AM delete

Gue orang jenius di kampung juga mumet...

Reply
avatar
October 9, 2016 at 2:02 PM delete

Sangat bermanfaat bgt, ijin share boleh ya

Reply
avatar
June 15, 2017 at 11:47 PM delete

bukanya yang lebih cepat malah akan lebih cepat tua

Reply
avatar

Berikan komentar anda..